Mukaddimah
Islam
adalah satu-satunya agama yang banyak sekali memperhatikan aspek akhlaq dan
etika, dari hal yang sebesar-besarnya hingga sekecil-kecilnya. Oleh karena itu,
pantaslah pula apa yang dikatakan 'Aisyah radliyallâhu 'anha ketika ditanya
tentang akhlaq Rasulullah bahwa akhlaq beliau adalah al-Qur'an.Bila
kita mengamati kandungan al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi, maka sangat sulit
kita untuk tidak mengatakan bahwa di dalamnya selalu terkait dengan akhlaq dan
etika itu.
Salah satu hal yang nampaknya sepele tetapi besar artinya yang diberikan
perhatian oleh Islam adalah masalah etika memakai sandal atau sepatu.
Nah, apa urgensinya? Bagaimana etikanya?…Pada kajian kali ini, kita akan
membahasnya, Insya Allah.
Naskah Hadits
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا انْتَعَلَ أَحَدُكُمْ
فَلْيَبْدَأْ بِالْيَمِيْنِ, وَإِذَا انْتَزَعَ فَلْيَبْدَأْ بِالشِّمَالِ, لِتَكُنِ
الْيُمْنَى أَوَّلَهُمَا تُنْعَلُ, وَآخِرَهُمَا تُنْزَعُ. رواه البخاري
Dari
Abu Hurairah radliyallâhu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa
Sallam bersabda, "Bila salah seorang diantara kamu memakai sandal, maka
hendaklah dia memulainya dengan kaki kanan dan bila dia melepasnya, maka hendaklah
dia memulainya dengan kaki kiri. Jadikanlah kaki kanan yang pertama dari
keduanya dipakai dan yang terakhir dari keduanya yang dilepas (dicopot)." (HR.Bukhari)
Kandungan Hadits
1. Terdapat hadits yang diriwayatkan 'Aisyah di dalam kitab ash-Shahîhain
bahwasanya Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam sangat suka menganan (memakai
dengan memulai yang kanan), baik ketika memakai sandal atau sepatu (atau sandal
dan yang semaknanya), menyisir, bersuci dan seluruh urusannya. Beliau
Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam senantiasa memulai dengan kanan dan
mendahulukannya terhadap sesuatu yang baik dan mengakhirkannya terhadap yang
selain itu. bila memakai sandal, beliau mendahulukan kaki kanan; bila memakai
pakaian, beliau mendahulukan sebelah kanan dan bila masuk masjid, beliau
mendahulukan kaki kanan.
Beliau mendahulukan yang kiri untuk selain hal itu; ketika masuk WC, keluar
dari Masjid, melepas kedua sandal, pakaian dan semisalnya.2.
Beliau mengkhususkan yang kanan di dalam makan, minum, berjabat tangan dan
mengambil sesuatu yang baik. Dan beliau mengkhususkan yang kiri terhadap
kotoran dan sesuatu yang tidak disukai. Inilah sunnah Rasulullah Shallallâhu
'alaihi Wa Sallam yang beliau sukai dan senang melakukannya.3. Di
dalam masalah thaharah (bersuci), beliau mendahulukan untuk mencuci tangan
kanan dan kaki kanan. Ketika mencukur di dalam manasik haji, beliau
mendahulukan bagian sebelah kanan dari kepalanya atas bagian kirinya,
demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam.4.
Menurut syari'at, akal dan estetika bahwa mendahulukan yang kanan terhadap
sesuatu yang baik dan mengkhususkannya serta mengkhususkan yang kiri terhadap
sesuatu yang tidak disukai adalah lebih utama. Oleh karena itu, kaidah syari'at
yang kemudian diambil dari sunnah beliau Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam adalah
mendahulukan yang kanan terhadap setiap sesuatu yang pernah beliau lakukan
dalam rangka memuliakan beliau dan yang selain itu, dianjurkan untuk memulainya
dengan yang kiri.5.
Ibn al-'Arabi (bukan Ibn 'Arabi, tokoh Sufi yang sesat-red.,) berkata,
"Memulai dengan yang kanan disyari'atkan terhadap semua amal shalih karena
keutamaannya secara estetika lebih kuat dan secara syari'at lebih dianjurkan
untuk mendahulukannya."6.
al-Hulaimi berkata, "Sesungguhnya memulai dengan yang kiri ketika melepas
(sandal atau sepatu-red.,) karena memakai itu adalah suatu kehormatan dan juga
karena ia (dalam posisi) menjaga (melindungi). Manakala yang kanan lebih mulia
dan terhormat daripada yang kiri, maka dimulailah dengannya ketika memakai dan
dikemudiankan ketika melepas (mencopot) sehingga kehormatannya tetap ada dan
jatahnya dari hal itu lebih banyak."(SUMBER: Tawdlîh al-Ahkâm Min
Bulûgh al-Marâm, karya
Syaikh.'Abdullah al-Bassam, jld.VI, h.233-234)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar