Jumat, 10 Februari 2012

Tafsiran Surat Ali 'Imaran Ayat 104-106


Surah Ali 'Imran 104 
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.(QS. 3:104)
Ayat ini menjelaskan kepada kita tentang ajakan kepada  umat Islam untuk bergerak dalam bidang dakwah yang selalu memberi peringatan, bilamana nampak gejala-gejala perpecahan dan penyelewengan. Karena itu pada ayat ini diperintahkan agar supaya di antara umat Islam ada segolongan umat yang terlatih di bidang dakwah yang dengan tegas menyerukan kepada kebaikan, menyuruh kepada yang makruf (baik) dan mencegah dari yang mungkar (keji). Dengan demikian umat Islam akan terpelihara daripada perpecahan dan gangguan pihak manapun. Kita diajak untuk terus berdakwah menunjukkan kepada kebaikan, kepada jalan yang lurus, baik itu dengan ajakan, lisan maupun lisan bahkan dengan do’a sekalipun.
Menganjurkan berbuat kebaikan saja tidaklah cukup tetapi harus dibarengi dengan menghilangkan sifat-sifat yang buruk. Siapa saja yang ingin mencapai kemenangan. maka ia terlebih dahulu harus mengetahui persyaratan dan taktik perjuangan untuk mencapainya, yaitu: kemenangan tidak akan tercapai melainkan dengan kekuatan, dan kekuatan tidak akan terwujud melainkan dengan persatuan. Persatuan yang kokoh dan kuat tidak akan tercapai kecuali dengan sifat-sifat keutamaan. Tidak terpelihara keutamaan itu melainkan dengan terpeliharanya agama dan akhirnya tidak mungkin agama terpelihara melainkan dengan adanya dakwah. Maka kewajiban pertama umat Islam itu ialah menggiatkan dakwah agar agama dapat berkembang baik dan sempurna sehingga banyak pemeluk-pemeluknya.Dengan dorongan agama akan tercapailah bermacam-macam kebaikan sehingga terwujud persatuan yang kokoh kuat. Dari persatuan yang kokoh tersebut akan timbullah kemampuan yang besar untuk mencapai kemenangan dalam setiap perjuangan. Mereka yang memenuhi syarat-syarat perjuangan itulah orang-orang yang sukses dan beruntung.


Surah Ali 'Imran 105
Dan janganlah kamu menyerupai orang yang bercerai berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,(QS. 3:105)
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT melarang umat Islam dari perpecahan. karena dengan perpecahan itu bagaimanapun kokoh dan kuat kedudukan suatu umat, pasti akan membawa kepada keruntuhan dan kehancuran. Karena itu Allah memperingatkan agar umat Islam jangan terjatuh ke jurang perpecahan itu. Persatuan diantara sesama umat islam sangat-sangat dibutuhkan sebuah kekompakan antara satu dengan yang lain, karena kita di ibaratkan oleh Rasulullah bak sebuah bangunan antara satu dengan lainnya saling menguatkan.Ukhuwah diantara kita mesti kita jaga bersama untuk mencapai kehidupan yang makmur damai sejahtera dan sentosa.
Rasulullah mengharapkan ukhuwah kita sesama muslim seperti seutas tasbih ada awal tiada akhir, dia terus melingkari tanpa putusnya. Dan Allah melarang kita untuk berpecah belah antar sesama dengan tetap berpegang teguh pada tali ikatan Allah SWT. Dan dalam aturan yang telah digariskan oleh syariat islam. Kekompakan diantara umat islam sangat dibutuhkan jangan sampai mereka orang kafir mengadu domba kita sesame islam seperti yang terjadi hari ini di Libya sana. Kita di adu dombakan sesama kita. Na’uzubillah.
Surah Ali 'Imran 106

“Pada hari yang di waktu itu ada muka yang menjadi putih berseri, dan ada pula muka yang menjadi hitam muram. Adapun orang-orang yang menjadi hitam-muram mukanya (kepada mereka dikatakan):` Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu”.(QS. 3:106)

Dalam ayat ini Allah menggambarkan bagaimana kedua golongan itu nampak perbedaannya pada hari kiamat, yang pertama yaitu golongan mukmin yaitu wajahnya putih bersih bersinar laksana bulan purnama, bersinar ke muka, ke kanan dan ke kiri. Yang kedua, yaitu golongan orang-orang kafir dari ahli kitab dan munafik terlihat muram dan hitam mukanya karena melihat azab yang disediakan Allah SWT untuknya. Di samping mereka menerima azab yang pedih sebagai azab yang menimpa badannya, maka ditambah pula dengan cercaan dari Allah SWT yaitu dengan ucapan: "Kenapa kamu kafir sesudah beriman? Karena itu rasakanlah azab Kami disebabkan kekafiranmu itu".

Perlu kita ketahui yang menentukan kita masuk surge dan neraka adalah kita sendiri dengan perbuatan amal kita kepada Allah atau dengan kejelekan kita kepada Allah. Kebajikan lah yang menentukan segalanya. Itu semua tergantung apda diri kita masing-masing, Allah sudah menunjukkan kepada arah yang baik melalui kitabnya Al-qur’an yang juga sebagai petunjuk kepada kita yang hidup didunia ini, dan itu menjadi pedoman bagi umat manusia.

1 komentar: